TNI pada akhirnya diikutsertakan untuk lakukan pemburuan pada aktor penembakan dan pembakaran mobil yang sudah dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada seorang masyarakat sipil namanya Rusli di Kabupaten Paniai, Propinsi Papua tengah, Selasa (11/6).
Dari kasus itu, Rusli yang baru satu bulan di Paniai dan Nabire ini, pada akhirnya meregang nyawa. Dia diketemukan meninggal terpanggang. Mayatnya sendiri sudah diterbangkan ke Jeneponto, Propinsi Sulawesi Selatan untuk disemayamkan.
“Pemburuan pada OPM barisan Undius Kogoya di daerah Area Paniai Timur tetap terus dilaksanakan. Team tetap di atas lapangan untuk mencari kehadiran beberapa aktor,” ungkapkan Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam rilisnya, Jumat (14/6).
Diterangkan jika saat dilaksanakan penyelamatan pada mayat Rusli, rupanya aparatur kombinasi mendapatkan gempuran dari OPM dan di sana terjadi contact tembak.
“Ketika akan dilaksanakan penyelamatan mayat rupanya ada gempuran dan dibalas sampai pada akhirnya OPM sukses dipukul undur dan kelihatan bila barisan ini larikan diri ke Area Bibida,” papar Richard.
Selesai dilaksanakan penyelamatan, menurut Richard aparatur TNI meneruskan lagi pemburuan pada barisan OPM pimpinan Undius Kogoya yang ditegaskan sebagai aktor penembakan dan pembakaran.
Perwira tinggi dengan 3 bintang di bahunya ini sampaikan jika pemburuan dilaksanakan pada Jumat (14/6) dan TNI pada akhirnya sukses mengambil daerah Area Bibida yang sejauh ini terkuasai oleh OPM.
Kesuksesan persaingan perebutan daerah Bibida, di ikuti kesuksesan beberapa prajurit TNI saat temukan beberapaa munisi dan alat peralatan senjata tipe senapan punya OPM.
Hasil itu diketemukan oleh prajurit TNI pada tempat di tengah daerah Area Bibida dan diperkirakan ketinggalan akibatnya karena barisan OPM yang larikan diri dari pemburuan.
“Ini sebuah kesuksesan prajurit TNI mengambil daerah Area Bibida yang sejauh ini terkuasai oleh OPM dan kami pastikan terus akan memburu barisan ini,” tutup Ricard Tampubolon.