KBRN, Jakarta: Index Harga Saham Kombinasi (IHSG) yang diprediksikan ‘bullish” (naik) ini hari, justru turun tajam. Berdasar data RTI Business, IHSG ditutup turun 1,42 % atau 97 point ke tingkat 6.735 diakhir minggu.
Sepanjang ini hari, IHSG bergerak dalam zone merah dengan tingkat paling tinggi 6.840 dan tingkat paling rendah 6.713. Penuruan IHSG karena sebagian besar saham, sekitar 451 saham nilainya turun, 180 saham statis, cuma 140 saham yang naik.
Tiga bidang sebagai penekan IHSG ini hari. Yaitu bidang Keuangan, bahan baku dan bidang energi.
Team Riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan lima saham yang terbanyak dipasarkan investor asing ini hari. Yakni saham BBRI, BMRI, TLKM, BBCA dan BBNI.
Volume saham yang diperjualbelikan ini hari sekitar 21 miliar helai, dengan frekwensi perdagangan 888 ribu kali transaksi bisnis. Keseluruhan nilai perdagangan sejumlah Rp10 triliun dan nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp11.517 triliun.
Menurut Team Riset Phillip Sekuritas, index saham di bursa teritori Asia ditutup condong menurun. Sama sesuai harapan pasar, Bank of Japan (BOJ) menjaga suku bunga di range 0 % sampai 0,1 %.
Tetapi, BOJ mengagetkan pasar dengan tidak lakukan peralihan pada program pembelian surat hutang pemerintahan (JGB) dalam kurun waktu dekat. Kebalikannya, BOJ menjelaskan akan berjumpa dengan beberapa aktor pasar dan ungkap gagasan kapan mulainya memotong pembelian JGB.
Tatap muka dengan aktor pasar itu gagasannya akan diadakan diakhir Juli kedepan. Ini memberikan indikasi peraturan moneter Jepang relatif kendur dalam kurun waktu dekat, ini tanda bagus untuk pasar saham Jepang.