Elon Musk Sangkal Perusahaan Kepandaian Bikinannya Kantongi Permodalan Rp 7,8 Triliun
Charupathib.com, Jakarta – Jutawan Elon Musk menentang laporan perusahaan kepandaian bikinan atau artificial intelligence xAI sudah memperoleh loyalitas sebesar USD 500 juta atau sekitaran Rp 7,81 triliun untuk capai sasaran USD 1 miliar atau sekitaran Rp 15,6 triliun (anggapan kurs dolar Amerika Serikat pada rupiah di range 15.624).
“Ini benar-benar tidak tepat,” tutur Elon Musk dalam balasan upload pemakai berkenaan salah satunya artikel di basis sosial media X dahulu namanya Twitter, seperti d ikutip dari CNBC, Minggu (21/1/2024).
Startup kepandaian bikinan xAI sedang membahas valuasi sebesar USD 15 miliar-USD 20 miliar walau syaratnya masih bisa berbeda pada beberapa minggu di depan, begitu d ikutip dari Bloomberg dari sumber.
Adapun xAI tidak bisa selekasnya dikontak untuk memberi komentar. Elon Musk dan investor akan menuntaskan syarat pada beberapa minggu di depan. Disamping itu beberapa faksi sedang penilaian apa memperoleh kemampuan komputasi sebagai tambahan atau pada beberapa kasus, begitu laporan Bloomberg.
Desember 2023, Elon Musk menjelaskan, perusahaan kepandaian bikinan-nya tidak kumpulkan dana satu hari sesudah startup itu ajukan permintaan ke regulator sekuritas AS untuk kumpulkan permodalan sampai USD 1 miliar dalam penawaran saham.
Elon Musk mengeluarkan xAI pada Juli tahun kemarin sebagai respon pada usaha kepandaian bikinan perusahaan tehnologi besar yang dikritiknya karena sensor terlalu berlebih dan minimnya beberapa langkah keamanan yang ideal.
Elon Musk Membuat Perusahaan AI Baru xAI, Ini Argumennya
Dikabarkan sebelumnya, CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk umumkan kiprah perusahaan kepandaian bikinan baru xAI yang mempunyai tujuan pahami karakter sebetulnya dari semesta alam.
D ikutip dari CNBC, Kamis (13/7/2023). Menurut website perusahaan, Elon Musk dan teamnya akan share semakin banyak informasi dalam percakapan secara langsung Twitters Spaces pada Jumat, 14 Juli 2023.
Anggota team ada di belakang xAI ialah alumni DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twittter dan Tesla, dan sudah kerjakan project termasuk AlphaCode DeepMind dan chatbot GPT-3.5 dan GPT-4 OpenAI.
Elon Musk nampaknya menempatkan xAI berkompetisi dengan perusahaan OpenAI, Google dan Anthropic yang ada di belakang chatbot terpenting yaitu ChatGPT, Bard dan Claude.
Informasi mengenai startup itu awalnya disampaikan oleh Financial Times pada April, bersama dengan laporan Elon Musk sudah amankan beberapa ribu processor GPU dari Nvidia.
Di bulan yang masih sama, Elon Musk membagi detail gagasan untuk alat AI baru yang disebutkan “TruthGPT” sepanjang interviu Fox News Kanal. Dia cemas perusahaan AI yang terdapat mengutamakan mekanisme yang betul secara diplomatis.
Salah satunya penasihat startup IA ialah Executive Director the Center for AI Safety, Dan Hendrycks mengeluarkan surat pada Mei yang diberi tanda tangan oleh pimpinan tehnologi yang claim “memitigasi dampak negatif kemusnahan AI harus harus jadi fokus utama global dari sisi dampak negatif rasio sosial yang lain yaitu wabah COVID-19 dan perang nuklir.
Terpisahkan dari X
Surat itu terima penampikan dari banyak akademiki dan pakar norma yang yakin kebanyakan konsentrasi pada kemampuan AI yang berkembang dan ancamannya pada masa datang mengubah perhatian dari bahaya kehidupan riil yang disebabkan karena sejumlah algoritme pada komune yang terpinggirkan sekarang ini, tidak pada masa datang yang tidak ditetapkan.
Salah satunya pendiri xAI Greg Yang menjelaskan, startup itu akan pelajari “matematika evaluasi dalam”, sebuah faktor AI dan meningkatkan teori segala hal untuk jaringan besar bawa AI ke masa datang.
Musk disampaikan masukkan xAIdi Nevada pada Maret. Awalnya, ia sebelumnya sempat mengganti nama Twitter jadi X Corp pada beberapa pengajuan keuangan, tapi di website xAI,perusahaan menulis terpisahkan dari X Corp. xAI bekerja sama dengan X (Twitter), Tesla dan perusahaan lain untuk membikin perkembangan ke arah tugasnya.
Penyeluncuran Perusahaan Kepandaian Bikinan xAI Elon Musk Pacu Kenaikan Kripto Bertopik AI
Dikabarkan sebelumnya, pebisnis sekalian CEO Tesla, SpaceX, dan pemilik Twitter, Elon Musk, belakangan ini umumkan usaha terbaru, sebuah perusahaan kepandaian bikinan (artificial intelligence/AI) namanya xAI.
Informasi ini tiba cuma beberapa waktu sesudah Musk mengenalkan TruthGPT. Team xAI terbagi dalam sejumlah profesional eksper yang banyak memiliki pengalaman di bagian kepandaian bikinan. Beberapa orang ini dulu pernah bekerja di perusahaan terkenal yaitu DeepMind, OpenAI, Google Research, Microsoft Research, Twitter, dan Tesla, bawa berbagai ragam ketrampilan dan pengetahuan ke meja.
Merilis Coinotag, Kamis ( 13/7/2023), cara Elon Musk belakangan ini saat meningkatkan pesaing ChatGPT mempunyai imbas yang krusial di pasar, khususnya pada token bertopik AI.
Susul informasi xAI, token bertopik AI seperti SingularityNET (AGIX) dan Fetch.ai (FET) alami kenaikan krusial masing-masing sejumlah 6 % dan 4 %. Tetapi, peningkatan token lain seperti BTO, GFT, dan OCEAN relatif terbatas. Perlu ditulis Musk awalnya sudah mengatakan kritikan keras pada Microsoft dan piranti AI-nya, termasuk ChatGPT.
Ia mengutamakan keutamaan mendapat pengetahuan riil dan umumkan gagasan untuk mengeluarkan basis TruthGPT. Bersama dengan informasi itu April lantas, Musik diberitakan jika ia sudah tanda-tangani kesepakatan yang krusial dengan produsen chip Nvidia dan sudah beli beberapa ribu processor GPU. Elon Musk sendiri dikenali vocal pada perubahan AI.
Dia sempat juga minta perhatian ekstra pada peningkatan kepandaian bikinan. Dalam pertemuan di London belakangan ini, pemilik Twitter ini mengingati dampak negatif AI. Menurut Musk, pada umumnya tehnologi mempunyai kemungkinan untuk mengatur manusia. Oleh karena itu, manusia harus berhati-hati berkenaan sejauh mana kekuatan peningkatan AI.