Pabrik Bata Tutup, Ini Nasib Pegawainya
PT Sepatu Bata Tbk (BATA) sudah memutuskan untuk hentikan operasi produksi di pabrik Perseroan yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Bata tutup ini karena keinginan sepatu yang semakin menurun.
Berdasar laporan sah yang dikatakan ke Bursa Dampak Indonesia (BEI), keputusan ini sudah ditetapkan oleh direksi di tanggal 30 April 2024 dan disepakati oleh dewan komisaris di tanggal 29 April 2024.
Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko menerangkan jika keputusan ini diambil sesudah 4 tahun lakukan beragam usaha di tengah-tengah keadaan industri yang susah karena imbas wabah dan peralihan sikap customer yang cepat.
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta ditutup karena keinginan pada produk yang dibuat di situ semakin menurun, sedangkan kemampuan produksinya jauh melebihi keperluan yang bisa dipenuhi dengan penyuplai lokal di Indonesia.
Tutuko memperjelas jika keputusan ini adalah dari hasil penilaian lengkap dan persetujuan bersama faksi berkaitan, dengan tujuan untuk tingkatkan efektivitas operasional Perseroan.
“Perseroan memiliki komitmen untuk pastikan kelancaran peralihan untuk semua pegawai dan partner yang terimbas oleh peralihan ini,” tutur Tutuko dicatat, Minggu (5/5/2024).
Pabrik Dibuat 1994
Awalnya, Perseroan sudah menuntaskan pembangunan pabrik sepatu di Purwakarta di tahun 1994. Meski begitu, keadaan pasar dan dinamika industri yang berbeda sudah menggerakkan Perseroan untuk ambil langkah yang dibutuhkan untuk jaga keberlangsungan usahanya.
Harga Saham Jeblok
Pada penutupan perdagangan pada Jumat, 3 Mei 2024, harga saham BATA alami peningkatan sejumlah 1,06 %, capai posisi Rp 95 per saham.
Meski begitu, harga saham BATA sudah ada di tingkat paling tinggi dan paling rendah yang masih sama, yakni Rp 95. Volume perdagangan sekitar 6x dengan keseluruhan perdagangan capai 515 saham dan nilai transaksi bisnis sejumlah Rp 4,sembilan juta.
Keputusan untuk hentikan produksi di pabrik Purwakarta adalah cara vital yang diambil oleh PT Sepatu Bata Tbk untuk jaga kelangsungan usahanya di tengah rintangan yang ditemui oleh industri sepatu.
Dengan memaksimalkan operasinya, Perseroan mengharap bisa perkuat tempatnya di pasar dan pastikan jika tiap keputusan yang diambil memberi faedah periode panjang untuk semua stakeholder.