Site icon Charupathib

Paulo Fonseca Tidak Salah, Rafael Leao Pasang Tubuh Pemain AC Milan yang Masih Kagok Eksekusi Strategi

charupathib.com  – Striker AC Milan, Rafael Leao, bela pelatih Paulo Fonseca sesudah Setan Merah memperoleh lagi hasil menyebalkan di Liga Italia.

Pada minggu ke-16 Serie A, Minggu (15/12/2024), Milan ditahan Genoa 0-0.

Walau sebenarnya, mereka main di kandang sendiri dan laga itu ialah peristiwa perayaan 125 tahun berdirinya club.

Hasil seimbang terang tidak memberikan kepuasan Milanisti.

Apalagi Setan Merah sekarang telah ketinggalan 8 point dari zone Liga Champions di klassemen Liga Italia.

“Cukup,” demikian tulisan di satu diantara banner supporter di Curva Sud yang lakukan protes untuk perform jelek AC Milan.

“Silahkan memperingati beberapa juara kita, lambang dari sebuah team Milan yang tak lagi exist.”

“Kami sudah menanti dan memberikan dukungan Anda tanpa akhir. Kami cukup menyaksikan club ini menjadi team yang biasa saja.”

Di tengah-tengah protes tifosi, pelatih Milan, Paulo Fonseca, berusaha berpendapat.

“Saya benar-benar pahami reaksi penggemar. Itu protes yang normal,” kata Fonseca seperti diambil dari Tuttomercatoweb.

“Tapi, kita harus juga adil ke team. Beberapa pemain telah lakukan segala hal.”

“Yang kurang cuma gol. Sikap, semangat, semua itu ada di situ.”

“Kami kekurangan kualitas dalam keputusan paling akhir, assist, shooting, tapi tidak dalam soal lainnya.”

“Saya berpikir team ini punyai tekad untuk memenangkan laga.”

“Anda tidak menyaksikan banyak laga di Serie A dengan team tampil demikian ofensif seperti kami,” tandas si allenatore

Di tengah-tengah penekanan yang dirasakan Fonseca, Rafael Leao maju pasang tubuh bela pelatihnya.

Menurut striker sayap asal Portugal ini, bukan Fonseca yang bersalah tapi beberapa pemain yang tidak dapat jalankan taktik kemauan pelatih secara prima.

“Project baru ini memerlukan waktu,” tutur pemain yang malah sebelumnya sempat memiliki masalah dengan Fonseca pada awal musim.

Leao sebelumnya pernah seringkali berada di bangku cadangan Fonseca karena dipandang tidak tampil optimal.

“Kami mulai pahami apa yang diharapkan pelatih tapi kadangkala kami yang ada di atas lapangan yang perlu berbeda.”

“Ketajaman di muka gawang dan temukan ruangan, kamilah yang tentukan di lapangan.”

“Pelatih mempunyai beberapa ide bagus, ia ingin team memberi banyak penekanan ke musuh dan saya betul-betul rasakan bedanya.”

“Kami dapat membuat banyak berbahagia dan langkah kami membuat team musuh bertahan.”

“Kami seimbang ini hari, itu bukan maknanya kiamat.”

“Kami harus bangun dan bekerja kembali. Kami nyaris menang, sepak bola memang semacam itu,” tutup Leao.

Exit mobile version