charupathib.com — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menunjuk Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Sekolah tinggi TNI.
Pemilihan itu tertera dalam SK Panglima TNI Nomor Kep/133/1/2025 tertanggal 31 Januari 2025. Keseluruhan ada 65 perwira tinggi TNI yang dimutasi dalam keputusan tersebut. Launching masalah perubahan ini baru dikatakan Pusat Pencahayaan TNI pada Senin (10/2).
Novi Helmy gantikan Letjen Rudianto yang dimutasi dari Danjen Sekolah tinggi TNI menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rencana pensiun.
Dia awalnya memegang sebagai Aster Panglima TNI. Novi Helmy akan naik pangkat menjadi bintang tiga (Letjen) dengan kedudukan anyarnya itu.
Di lain sisi, pada 7 Februari lantas, Menteri BUMN Erick Thohir menandatangani keputusan masalah pengangkatan Novi Helmy sebagai Direktur Khusus Bulog.
Ahotelinitaly.com sudah mengontak Kepala Pusat Pencahayaan (Kapuspen) TNI Mayjen Hariyanto untuk menanyakan masalah dua kedudukan Novi Helmy ini, tetapi yang berkaitan belum memberi respon.
Tetapi, awalnya, Hariyanto sebelumnya sempat menjelaskan pemilihan Novi sebagai Direktur Khusus (Dirut) Bulog adalah bekerja sama vital di antara TNI dan Kementerian BUMN.
“Pemilihan Mayjen Novi Helmy sebagai Direktur Khusus Bulog adalah sisi dari bekerja sama vital di antara TNI dan BUMN yang didasari pada Nota Kesepakatan (MoU) di antara ke-2 lembaga, yang sudah dilakukan awalnya,” kata Hariyanto saat dikontak, Senin (10/2).
Hariyanto menjelaskan penempatan pada Novi dilaksanakan atas keinginan dari Kementerian BUMN.
Novi dipandang mempunyai pengalaman dan jaringan luas sampai ke tingkat Babinsa hingga dipandang bisa memberikan dukungan pengokohan program ketahanan pangan nasional.
“Panglima TNI sudah menyepakati keinginan itu sesudah pertimbangkan faktor vital dan kontributor yang bisa diberi oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog,” katanya.