charupathib.com – Dikutip dari situs slot gacor mgo777, Gubernur Kalimantan Barat, Riang Norsan, ambil langkah diskresi buat pastikan kebersinambungan edukasi pada tingkat SMA tetap bayar upah guru honorer memakai dana Kontribusi Operasional Sekolah (BOS) dan Kontribusi Operasional Sekolah Wilayah (BOSDA).
“Keputusan ini kita mengambil karena beberapa guru honorer mempunyai peranan penting pada proses pendidikan dan jangan kehilangan haknya karena peraturan baru berkaitan pemakaian dana BOS,” kata Riang Norsan selesai berjumpa dengan perwakilan guru honorer di Kantor Gubernur Kalimantan barat, Kamis.
Ia menjelaskan, hal itu adalah masalah dari ketentuan pemerintahan pusat yang baru berkaitan pemakaian dana BOS dan BOSDA untuk pembayaran tenaga guru honorer. Tetapi, sebagai Gubernur dianya akan ambil diskresi untuk pastikan mereka masih tetap terima upah.
Sebagai cara nyata, Riang Norsan akan mengeluarkan Ketentuan Gubernur (Peraturan gubernur) buat memberi kejelasan hukum pada peraturan pembayaran honor guru non-ASN di Kalimantan barat.
“Opsi yang terdapat cuma dua, yaitu menghentikan guru honorer atau ambil diskresi supaya mereka masih tetap bisa mengajarkan. Saya pilih pilihan ke-2 , karena beberapa anak didik kita harus terus memperoleh pendidikan yang pantas,” ucapnya.
Riang Norsan memperjelas persiapannya untuk memikul semua resiko dari peraturan ini untuk kebutuhan warga. Menurut dia, tiap peraturan harus pertimbangkan azas faedah dan efeknya untuk tenaga pengajar dan pelajar.
Disamping itu, Gubernur akan bekerjasama dengan pemerintahan pusat buat cari jalan keluar periode panjang berkaitan status lebih dari 3.000 guru honorer di Kalimantan barat.
“Kami akan minta pemerintahan pusat cari proses peraturan yang lebih bagus supaya beberapa tenaga guru honorer yang sudah lama berbakti masih tetap bisa diperbedayakan,” ucapnya.
Dengan peraturan ini, Gubernur Kalimantan barat mengharap tidak ada masalah pada proses mengajar-belajar di SMA di Kalimantan barat, dan tenaga pengajar masih tetap memperoleh hak dan animo yang pantas atas dedikasi mereka.
Keputusan itu disongsong haru oleh beberapa ratus guru honorer yang semenjak pagi menanti hasil tatap muka di Balai Pepatah Kantor Gubernur. Tepok tangan bergema saat Gubernur sampaikan komitmennya untuk selalu perjuangkan hak-hak mereka.
“Kami benar-benar mengucapkan syukur dan mengucapkan terima kasih ke Pak Gubernur. Ini ialah keinginan besar untuk kami supaya masih tetap dapat mengajarkan dan memenuhi keperluan keluarga,” kata Andi, salah seorang guru honorer.